Ketua PSSI Mohon Perlindungan Komisi X DPR
Ketua PSSI Nurdin Halid memohon perlindungan komisi X DPR RI karena dirinya dan keluarga terancam akan dibunuh terkait kemelut yang melanda dalam PSSI menjelang dilangsungkannya Kongres PSSI. Nurdin mengaku siap mengungkap tabir tersebut asal dirinya memperoleh perlindungan dari komisi X yang membidangi persoalan olahraga.
Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang dipimpin oleh Ketua komisi X Mahyudin (FPD) dan Wakil Ketua Komisi Rully Chaerul Azwar dengan nada getir, Nurdin siap menyebutkan nama pejabat negara atau Menteri yang mengancam akan membunuhnya melalui pesan singkat dan telepon.
“Jiwa saya terancam akan dibunuh. Saya dan keluarga saya juga terima sms akan dibunuh, demikian beberapa pengurus PSSI daerah juga diancam akan dibunuh,”ujar Nurdin Halid dengan mata berkaca-kaca didampingi Sekjen PSSI Noegraha Besoes dan seluruh jajaran pengurus PSSI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta.
Di hadapan seluruh anggota komisi X DPR RI, Nurdin juga mengaku siap mengungkap identitas para pengancamnya yang diduga berasal dari pejabat negara maupun Menteri, asal dirinya memperoleh perlindungan dari DPR.
“Saya siap buka-bukan asal DPR mau melindungi saya. Saya minta jaminan. Apapun saya siap buka. Siapa menteri yang ancam saya, akan saya buka! Siapa pejabat tinggi yang ancam saya, akan saya buka. Saya akan buka semua, kapan ancaman itu, hari apa jam berapa saya buka. Soal hidup saya serahkan ke Allah SWT, “ ujar Nurdin.
Tak pelak, pernyataan Nurdin tersebut mengundang respon beberapa anggota komisi X untuk melanjutkan RDPU tersebut dengan rapat tertutup, karena mengandung terancamnya jiwa Nurdin Halin.
"Saya tersentak. Kita harus hati-hati soal ini. Saya khawatir yang terjadi sudah keluar dari substansi. Saya usulkan kepada beliau untuk bicara dalam rapat tertutup," kata Hanif.
Namun beberapa anggota diantaranya Dedi Gumelar (FPDI Perjuangan), Gde Pasek (FPD), Hanif Dakhiri (F-PKB) dan Jamal Aziz (F-Hanura) menolaknya, karena sifat RDPU terbuka untuk umum.
Dalam RDPU tersebut, Nurdin menegaskan bahwa motivasinya bertahan dalam kepengurusan PSSI karena ingin mengawal konstitusi PSSI dan menjaga harkat, martabat dan marwah PSSI dari intervensi apapun.
"Motivasi saya bertahan cuma satu, hendak mengawal konstitusi PSSI, tidak boleh ada intervensi, tidak boleh ada yang mengatur siapa yang boleh jadi ketua umum," kata Nurdin
Namun demikian kata Nurdin, hingga RDPU, Nurdin mengaku belum pernah mengajukan atau deklarasi mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI. Nurdin mengaku dirinya baru akan menyatakan diri bersedia atau tidak dicalonkan, pada saat Kongres PSSI digelar. "Jadi, saya tegaskan lagi kenapa saya bertahan karena ingin menjaga harkat, martabat, marwah, PSSI. Secara pribadi, saya pun menghendaki siapa pun boleh maju, bertarunglah seperti tahun 2003,"
Dalam kesempatan tersebut, Nurdin juga membantah pernyataan bahwa PSSI tak berprestasi selama dua periode kepemimpinannya. Di eranya, Nurdin menyatakan PSSI berada di peringkat delapan Asia dan rangking satu ASEAN. Dengan prestasi itu, kata Nurdin, prestasi kompetisi tingkat nasional berarti sudah diakui dunia.
"Dengan prestasi ini kita memiliki dua jatah di Champion Cup, satu langsung dan satu tim lagi melalui play off. Sementara negara lain cuma memiliki jatah satu itu pun lewat pertandingan play off," katanya. (si) foto:AS/parle